Facebook

Minggu, 02 Juli 2017

Psikologi Sekolah

Psikolog sekolah adalah profesional terpercaya yang utama tujuannya adalah penerapan prinsip-prinsip ilmiah belajar dan perilaku untuk memperbaiki sekolah terkait masalah dan untuk memfasilitasi pembelajaran dan pengembangan anak-anak di sekolah-sekolah umum Untuk mencapai tujuan ini psikolog sekolah menyediakan jasa untuk anak-anak, guru, orang tua, masyarakat lembaga, dan sistem sekolah itu sendiri. berurusan dengan mengidentifikasi anak-anak dalam sistem sekolah yang berfungsi pada tingkat yang lebih tinggi pendidikan untuk usia serta anak-anak yang menunjukkan pola perilaku tertentu seperti ADHD, disleksia atau hambatan pidato. Perhatian juga diberikan kepada anak-anak yang cacat mental atau fisik. Psikolog sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi.Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak

Peran Psikolog Sekolah : 

  1. Mengkomunikasikan hasil evaluasi psikologis untuk orang tua, guru, dan lain-lain sehingga mereka dapat memahami sifat kesulitan siswa dan bagaimana untuk melayani kebutuhan siswa. 
  2. Melakukan penelitian tentang instruksi yang efektif, manajemen perilaku, program-program sekolah alternatif, dan intervensi kesehatan mental. 
  3. Menilai dan mengevaluasi berbagai masalah yang berkaitan sekolah dan aset anak dan remaja di sekolah yang ditugaskan.  
  4. Intervensi langsung dengan siswa dan keluarga melalui konseling individu, kelompok pendukung, dan pelatihan keterampilan.Terlibat dalam pencegahan krisis dan layanan intervensi.
  5.  Dapat melayani satu atau beberapa sekolah di daerah sekolah atau bekerja untuk sebuah pusat kesehatan mental masyarakat dan / atau dalam lingkungan universitas.

Peran psikolog sekolah dengan siswa untuk: 
  • · Memberikan konseling, pengajaran, dan pendampingan bagi mereka berjuang dengan masalah sosial, emosi, dan perilaku 
  • · Meningkatkan prestasi dengan menilai hambatan belajar dan menentukan strategi instruksional terbaik untuk meningkatkan pembelajaran
  • · Mempromosikan kesehatan dan ketahanan dengan memperkuat komunikasi dan keterampilan sosial, pemecahan masalah, manajemen kemarahan, self-regulasi, penentuan nasib sendiri, dan optimisme
  • · Meningkatkan pemahaman dan penerimaan beragam budaya dan latar belakang

Peran psikolog sekolah dengan siswa dan keluarganya untuk: 

  • · Konsultasi dengan orang tua untuk membantu dalam memahami pembelajaran dan penyesuaian proses anak-anak. 
  • · Mengajarkan keterampilan orangtua, strategi pemecahan masalah, penyalahgunaan zat, dan topik lainnya yang berkaitan dengan sekolah sehat.
  • · Mengidentifikasi dan alamat belajar dan masalah perilaku yang mengganggu dengan keberhasilan sekolah
  • · Evaluasi kelayakan untuk layanan pendidikan khusus (dalam sebuah tim multidisiplin)
  • · Dukungan siswa sosial, emosional, dan perilaku kesehatan
  • · Mengasuh, Mengajar,dan meningkatkan kolaborasi rumah-sekolah
  • · Membuat arahan dan membantu mengkoordinasikan dukungan layanan komunitas

Peran psikolog sekolah dengan guru untuk:  

  • · dengan guru di pembangunan dan implementasi kelas metode dan prosedur dirancang untuk memfasilitasi murid belajar dan untuk mengatasi belajar dan gangguan perilaku.
  • ·   Membantu pendidik dalam melaksanakan suasana yang aman, kelas sehat dan lingkungan sekolah.
  • ·  Mengidentifikasi dan menyelesaikan hambatan akademis untuk belajar
  • · Merancang dan mengimplementasikan sistem monitoring kemajuan siswa
  • · Desain dan intervensi akademis dan perilaku melaksanakan
  • · Mendukung instruksi individual efektif
  • · Memotivasi semua siswa untuk terlibat dalam pembelajaran

Peran psikolog sekolah dengan administrators untuk: 
  • · Konsultasi dengan sekolah administrator tentang sesuai tujuan belajar untuk anak-anak, perencanaan pembangunan dan perbaikan program untuk murid di reguler dan program-program sekolah khusus, dan pengembangan pendidikan eksperimentasi dan evaluasi. 
  • · Mengumpulkan dan menganalisa data yang berhubungan dengan perbaikan sekolah, hasil siswa, dan persyaratan akuntabilitas
  • · Melaksanakan program-program pencegahan sekolah-lebar yang membantu mempertahankan sekolah positif iklim kondusif untuk belajar
  • · Mempromosikan sekolah kebijakan dan praktek yang menjamin keselamatan semua siswa dengan mengurangi kekerasan di sekolah, bullying, dan pelecehan
  • · Menanggapi krisis dengan menyediakan kepemimpinan, pelayanan langsung, dan koordinasi dengan pelayanan masyarakat yang dibutuhkan.

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

Penyelenggaran pendidikan khusus saat ini masih banyak yang menggunakan Integrasi antar jenjang (satu atap) bahkan digabung juga dengan integrasi antar jenis. Pola ini hanya didasarkan pada effisiensi ekonomi padahal sebenarnya sangat merugikan anak karena dalam praktiknya seorang guru yang mengajar di SDLB juga mengajar di SMPLB dan SMALB. Jadi perlakuan yang diberikan kadang sama antara kepada siswa SDLB, SMPLB dan SMALB. Secara kualitas materi pelajaran juga kurang berkualitas apalagi secara psikologis karena tidak menghargai perbedaan karakteristik rentang usia.
Adapun bentuk satuan pendidikan / lembaga sesuai dengan kekhususannya di Indonesia dikenal SLB bagian A untuk tunanetra, SLB bagian B untuk tunarungu, SLB bagian C untuk tunagrahita, SLB bagian D untuk tunadaksa, SLB bagian E untuk tunalaras dan SLB bagian G untuk cacat ganda.
PP No. 17 Tahun 2010 Pasal 129 ayat (3) menetapkan bahwa Peserta didik berkelainan terdiri atas peserta didik yang: a. tunanetra; b. tunarungu; c. tunawicara; d. tunagrahita; e. tunadaksa; f. tunalaras; g. berkesulitan belajar; h. lamban belajar; i. autis; j. memiliki gangguan motorik; k. menjadi korban penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, dan zat adiktif lain; dan l. memiliki kelainan lain.
Pemerintah sebenarnya ada kesempatan memberikan perlakuan yang sama kepada Anak Indonesia tanpa diskriminasi. Coba renungkan kalau bisa mendirikan SD Negeri, SMP Negeri, SMA Negeri untuk anak bukan ABK, mengapa tidak bisa mendirikan SDLB Negeri, SMPLB Negeri, dan SMALB Negeri bagi ABK. Hingga Juni tahun 2013 di Provinsi Jawa Tengah dan DIY baru Pemerintah Kabupaten Cilacap yang berkenan mendirikan SDLB Negeri, SMPLB Negeri, dan SMALB Negeri masing-masing berdiri sendiri sebagai satuan pendidikan formal. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Cilacap tidak mempermasalahkan kewenangan siapa pengelolaan satuan pendidikan khusus, akan tetapi semata-mata didasari oleh kebutuhan masyarakat sebagai warga negara yang berdomisili di wilayahnya.

Pendidikan Inklusi adalah kebersamaan untuk memperoleh pelayanan pendidikan dalam satu kelompok secara utuh bagi seluruh anak berkebutuhan khusus usia sekolah , mulai dari jenjang TK, SD, SLTP Sampai dengan SMA.
Pada kasus gangguan pendengaran, pendidikan inklusi ini adalah kelanjutan dari model terapi mendengar (Auditori Verbal Terapi) yang telah dilakukan pada anak gangguan pendengaran pada usia dini. Dengan dasar-dasar pendengaran yang lebih baik, pelayanan terhadap pendidikan yang harus diberikan juga semestinya lebih terpadu dan terarah. Pelayanan ini dalam rangkaian usaha pendidikan inklusi bagi anak dengan gangguan pendengaran akan lebih baik jika melakukan pendekatan model Natural Auditory Oral.
Tujuan dari dari pendidikan inklusi bagi anak gangguan pendengaran ini antara lain
• Adanya kebutuhan untuk bersosialisasi dan berintegrasi dengan anak sebaya di sekolah maupun di dalam lingkungan rumah
• Adanya optimisme keluar dari problem komunikasi bagi anak gangguan mendengar, dengan penyelenggaraan pendidikan yang lebih baik.
• Penghayatan dan menumbuhkan rasa empati dari kalangan anak normal terhadap anak berkebutuhan khusus.
Penanganan Anak Gangguan Pendengaran
• Pemberian Intervensi dini/awal yaitu memberikan layanan deteksi dini, diagnosa, konsultasi, fasilitator dan penyediaan Alat Bantu Dengar dan Implant Coachlea, perawatan dan servisnya.
• Program habilitasi dengan menitikberatkan pada perbaikan cara komunikasi anak dengan menggunakan pendengaran sebagai titik tolak dalam berinteraksi dengan lingkungan luar anak.
• Program pelayanan pendidikan terpadu, memberikan penyetaraan pada sekolah khusus untuk dipersiapkan pada jalur pendidikan reguler.
Memberikan assesment awal pada anak yang telah masuk pada sekolah regular dengan pendampingan sebagai guru kunjung.

Pedagogi dan Andragogi

      • andragogi
Andragogi adalah antonim atau kata yang berlawanan makna dengan pedagogi. Dalam pedagogi muncul kekhawatiran dengan transmisi konten, sementara pada andragogi fokus perhatian pada bagaimana memfasilitasi akuisisi konten. Andragogi adalah teori yang menjelaskan metode spesifik yang harus digunakan dalam pendidikan orang dewasa. Sebagai antonym pedagogi, praksis andragogy didasari atas asumsi seperti berikut ini.

Baik secara konseptual maupun praktikal, andragogi berlaku bagi segala bentuk pembelajaran orang dewasa dan telah digunakan secara luas dalam rancangan program pelatihan organisasi, khususnya untuk domain keterampilan lunak (soft skill) seperti pengembangan manajemen. Dengan demikian aplikasi andragogi berlaku diruang-ruang khusus, pelatihan, pembekalan, pembimbingan khusus, bimbingan profeesional, pemberantasan buta aksara, keaksaraan fungsional, dan lain-lain. Knowles (1984) memberikan contoh penerapan prinsip-prinsip andragogi dengan desain pelatihan seperti berikut ini.
a. Ada kebutuhan untuk menjelaskan mengapa hal-hal tertentu yang diajarkan, misalnya perintah tertentu, fungsi, operasi, dan lain-lain.
b. Pengajaran harus berorientasi pada tugas yang bermakna, bukan menghafal. Kegiatan belajar harus berada dalam konteks tugas umum yang akan dilakukan.
c. Pengajaran harus mempertimbangkan berbagai latar belakang yang berbeda dari peserta didik, bahan belajar dan kegiatan harus, memungkinkan berbagai tingkat atau jenis pengalaman sebelumnya.


    • Pedagogi
istilah paedagogi yang diartikan sebagai suatu ilmu dan seni dalam mengajar anak-anak. Dalam perkembangan selanjutnya istilah paedagogi berubah menjadi ilmu dan seni mengajar. Paedagogi juga merupakan kajian mengenai pengajaran, khususnya pengajaran dalam pendidikan formal. Dengan kata lain, ia adalah sains dan seni mengenai cara mengajar di sekolah. Secara umumnya pedagogi merupakan mata pelajaran yang wajib bagi mereka yang ingin menjadi guru di sekolah. Sebagai satu bidang kajian yang luas, pedagogi melibatkkan kajian mengenai proses pengajaran dan pembelajaran, pengurusan bilik darjah, organisasi sekolah dan juga interaksi guru-pelajar.
Pedagogi juga kadang-kadang merujuk pada penggunaan yang tepat dari strategi mengajar. Sehubungan dengan strategi mengajar itu, filosofi mengajar diterapkan dan dipengaruhi oleh latar belakang pengetahuan dan pengalamannya, situasi pribadi, lingkungan, serta tujuan pembelajaran yang dirumuskan oleh peserta didik dan guru. Salah satu contohnya adalah aliran pemikiranSocrates. Sumbangsih Socrates yang terpenting bagi pemikiran Barat adalah metode penyelidikannya, yang dikenal sebagai metode elenchos, yang banyak diterapkan untuk menguji konsep moral yang pokok. Karena itu, Socrates dikenal sebagai bapak dan sumber etika atau filsafat moral, dan juga filsafat secara umum. Kata yang berhubungan dengan pedagogi, yaitu pendidikan, sekarang digunakan untuk merujuk pada keseluruhan konteks pembelajaran, belajar, dan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan hal tersebut.
Tidak ada masyarakat yang bersifat statis, atau yang tidak mengalami perubahan. Ilmu pendidikan sebagai teori perlu dipelajari karena akan memberi beberapa manfaat:
1. Dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mengetahui arah serta tujuan mana yang akan di capai.
2. Untuk menghindari atau sekurang-kurangnya mengurangi kesalahan-kesalahan dalam praktik, karena dengan memahami teori pendidikan, seseorang akan mengetahui mana yang boleh dan yang tidak boleh di lakukan, walau teori tersebut bukan suatu resep yang jitu.
3. Dapat di jadikan sebagai tolak ukur, sampai di mana seseorang telah berhasil melaksanakan tugas dalam pendidikan.

      Tetapi pedagogi juga perlu dipelajari bahkan jika bisa untuk setiap orang, tanpa terbatas pada identitas sebagai calon guru. Karena sebenarnya kita semua akan atau mungkin anda yang telah memiliki keluarga telah menjadi seorang pendidik. Saya menyadari dan mengetahui pada dasarnya manusia mempunyai naluri untuk mendidik tanpa mempelajari teori, buktinya banyak orang tua berhasil mendidik anak mereka sampai kesuksesan, tanpa mempelajari pedagogik, namun teoripun lahir dari praktek di lapangan. Tetapi menguasai keduannya akan lebih bagus.